Berita

Pasca Lebaran, Nasib PKL Cipanas Semakin Menyedihkan

 

Cipanas, Cianjur24jam — Lebaran seharusnya menjadi momen penuh suka cita, waktu di mana senyum anak-anak mengembang, dan para orang tua bisa bernapas lega setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, tidak demikian bagi para pedagang kaki lima (PKL) di pasar Cipanas, Kabupaten Cianjur. Empat hari menjelang Idul Fitri, harapan mereka untuk meraup rezeki menyambut hari kemenangan pupus seketika. Tiba-tiba saja gerobak-gerobak mereka diangkut ke lokasi baru, suatu lahan kosong yang diberi nama Pusat Kuliner Cipanas.

Para PKL sempat memohon relokasi dilakukan setelah lebaran supaya berkesempatan mencari rezeki menyambut hari raya. Permohonan pedagang kecil tidak diacuhkan, suka tidak suka gerobak-gerobak PKL Cipanas telah diangkut begitu saja. Para PKL telah lama dituding sebagai biang kerok kemacetan di jalanan utama pasar Cipanas.

Sejak relokasi itu, omzet para PKL menurun drastis. Lokasi baru sepi pengunjung. Tidak ada lalu-lalang pembeli seperti di trotoar pasar utama. Kebanyakan pedagang kuliner itu nyaris tidak ada penjualan. Pedagang gorengan mengaku modalnya Rp 100 000 dan hasil penjualan hanya Rp 15.000. Akhirnya, pria itu tidak lagi berjualan dan hanya bisa mengurut dada saat istrinya minta uang beli beras.

Ironisnya, meski para PKL telah digusur demi mengurai kemacetan, kondisi jalan utama di pasar Cipanas tetap saja macet. Arus kendaraan pribadi, angkot, dan bus masih memenuhi badan jalan. Kehadiran PKL selama ini bukan satu-satunya penyebab semrawutnya lalu lintas. Sementara PKL banyak yang tidak berjualan sama sekali.

Rakyat kecil memang sering jadi korban. Pedagang PKL dan keluarganya telah melalui lebaran dengan air mata dan sampai sekarang kepiluan mereka terus mengiris hati. Di balik relokasi PKL pasar Cipanas ada tangisan anak-anak yang lapar dan ibu-ibu yang memandang dengan tatapan kosong.

Lebaran telah lewat, namun duka para PKL Cipanas masih terasa. Relokasi ini tak hanya menggusur mereka dari tempat berdagang, tetapi juga merenggut harapan, kesempatan, dan kebahagiaan yang mestinya jadi milik setiap warga negara. (YH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button